Di Eropa, sebelum era percetakan modern, seni grafis (printmaking) tidak dikategorikan sebagai seni (art). Alasannya, seni grafis dianggap sebagai media komunikasi bagi penyebaran ajaran agama. Kemungkinan besar, pada Abad-18 hasil cetakan printmaking mulai dipertimbangkan sebagai karya "orisinil" seorang seniman. Dalam bahasa lain, diakui sebagai seni. Pandangan ini berangsur-angsur pudar sejak seniman terkemuka dunia memanfaatkan berbagai teknik cetak ini. Setelah Eropa, seniman di Amerika menegaskan kedudukan printmaking dalam seni.
Seperti juga perkembangan seni grafis di Indonesia, grafis Slovak memperlihatkan pencapaian artistik dan teknis yang setaraf dengan perkembangan di Indonesia. Mulai dengan teknis yang paling konvensional seperti etsa, cukil kayu, litografi hingga paling mutakhir, dengan menggunakan cetak digital. Secara penjelajahan artistik karya-karya mereka mencerminkan adanya persinggungan dengan perkembangan seni rupa terutama dari ikonografi jaman klasik, avant-garde eropa, era-Stalin (Komunis Sovyer) hingga dengan Asia. Corak dekoratif karya Jarmila Pavlickova, surealistik Josef Duzik, ilustrasinya karya Jano Valter, kolasenya Igor Placka, bahkan abstrak dari Peter Augustovic yang formal atau karya Jitka Bezurova yang liris. Subyek-subyek karyanya juga beragam, mulai dari realisme-sosial, puitika kehidupan hingga yang formal.
Perkembangan seni rupa di Slovakia dan juga di Indonesia dipengaruhi oleh hal-hal seperti konstruk sejarah, situasi social politik dan globalisasi.
Di tengah langkanya pameran seni grafis, pameran ini pantas disambut. Selain memperkenalkan medium dan teknik, pameran ini mempresentasikan seni grafis kontemporer di Slovakia.
Rifky Efendy dan Aminudin TH Siregar
Kurator Pelaksana
Seperti juga perkembangan seni grafis di Indonesia, grafis Slovak memperlihatkan pencapaian artistik dan teknis yang setaraf dengan perkembangan di Indonesia. Mulai dengan teknis yang paling konvensional seperti etsa, cukil kayu, litografi hingga paling mutakhir, dengan menggunakan cetak digital. Secara penjelajahan artistik karya-karya mereka mencerminkan adanya persinggungan dengan perkembangan seni rupa terutama dari ikonografi jaman klasik, avant-garde eropa, era-Stalin (Komunis Sovyer) hingga dengan Asia. Corak dekoratif karya Jarmila Pavlickova, surealistik Josef Duzik, ilustrasinya karya Jano Valter, kolasenya Igor Placka, bahkan abstrak dari Peter Augustovic yang formal atau karya Jitka Bezurova yang liris. Subyek-subyek karyanya juga beragam, mulai dari realisme-sosial, puitika kehidupan hingga yang formal.
Perkembangan seni rupa di Slovakia dan juga di Indonesia dipengaruhi oleh hal-hal seperti konstruk sejarah, situasi social politik dan globalisasi.
Di tengah langkanya pameran seni grafis, pameran ini pantas disambut. Selain memperkenalkan medium dan teknik, pameran ini mempresentasikan seni grafis kontemporer di Slovakia.
Rifky Efendy dan Aminudin TH Siregar
Kurator Pelaksana