Ihsan Magazine - Satu lagi manfaat dari kegiatan puasa ditemukan oleh ilmuwan kedokteran dari Inggris. Puasa diklaim dapat membantu memperlambat pertumbuhan sel kanker payudara atau bahkan membunuhnya.
Pertanyaan mengenai efek kebaikan dari melakukan puasa sudah dipertanyakan semenjak dahulu kala oleh berbagai kalangan. Di indonesia, kita mengenal satu penanya yang aktif adalah grup musik Bimbo. Melalui lirik dalam lagunya yang berjudul 'puasa' (halah apa seh... cukup cukup). Jadi intinya, biar nggak ngelantur kemana-mana, selain manfaat spiritual yang diperkenalkan oleh beberapa agama seperti Islam, Kristen dan Yahudi, puasa juga terbukti secara ilmiah mempunyai manfaat secara jasmani. Nah manfaat yang terakhir ditemukan adalah dapat membantu memerangi sel-sel kanker.
Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Ilmu pengetahuan Translational Medicine baru-baru ini, ditemukan bahwa sel-sel tumor berekasi khusus terhadap hasil puasa dibandingkan dengan sel biasa.
Jika biasanya sel kanker akan memasuki tahap 'istirahat' atau hibernasi, sel-sel ini akan terus berkembang dan membelah diri, dan pada akhirnya, mereka akan menghancurkan diri mereka sendiri.
Kepala peneliti dari Universitas Southern California, Prof Valter Longo, mengatakan: "Sel-sel itu, faktanya, melakukan bunuh diri. Apa yang kita lihat adalah sel kanker ini mencoba untuk mencari apa yang mereka tidak temukan dari sel darah orang yang telah berpuasa. Mereka mencoba mencari penggantinya, tapi tidak bisa."
Studi yang dilakukan terhadap tikus itu menunjukan kombinasi puasa dan kemoterapi dapat memperlambat pertumbuhan sel tumor secara efektif dan menyembuhkan beberapa sel kanker. Jika dilakukan tanpa kemoterapi, puasa juga bermanfaat untuk memperlambat pertumbuhan kanker payudara, kanker kulit, otak dan saraf (jenis-jenis tertentu).
Berbagai siklus puasa yang dikombinasikan dengan kemoterapi dapat menyembuhkan 20 persen dari mereka yang terserang oleh sel kanker ganas, sedangkan untuk penderita sel kanker dengan penyebaran terbatas, 40 persennya dapat disembuhkan.
Dari semua percobaan yang dilakukan, tak ada satupun tikus yang hidup setelah dirawat dengan hanya melalui kemoterapi.
Untuk diaplikasikan ke manusia, peneliti sedang melakukan penelitian yang kemungkinan baru selesai dalam waktu beberapa tahun lagi. Yang pasti tidak sembarang pasien diperbolehkan melakukan puasa. Mereka yang sudah kehilangan banyak berat badannya tidak diperkenankan untuk berpuasa, karena hal ini justru dapat memberi mereka efek samping negatif seperti diabetes.
Note: Artikel ini hanyalah memberitakan sebuah hasil penelitian terbaru mengenai kanker, apa yang ditulis disini disajikan apa adanya dan tidak bisa dipakai sebagai bahan rujukan kecuali dengan petunjuk dokter.