Jumat, 15 April 2011

mengajar penjas di sekalah dasar memang hal yang sangat berkesan dalam hidupku, lebih dari satu tahun saya mengajar di sekolah itu, hal-hal menarik pun banyak terjadi, sampai-sampai kuliah saya masih berantakan saat ini, entah sampai kapan saya dapat menyelesaikan study saya ini, gumamku dalam hati, ha . . . ha . . .

pengalaman yang membuat saya berkesan adalah ketika anak didikku meraih gelar juara baik di cabang olahraga futsal, badminton, bola voli, atletik, sampai catur. saya sangat terenyuh melihat mereka kegirangan menikmati gelar juara mereka, seakan ku tak sanggup membiarkan mereka merayakannya sendiri, berlari dengan membawa tropi kemenangan mereka, sambil berteriak "pak aku menang . . . !" hahahaa . . .

hal seperti itu sering saya rasakan ketika ada even perlombaan tingkat sekolah dasar. yang buat saya kagum dengan kegigihan mereka adalah semangat yang selalu ada dalam diri mereka dan itu semakin hari semakin tumbuh besar, sampai suatu ketika kebetulan saya mengantar salah satu murid untuk mengikuti perlombaan permainan rumah perkalian, sebenarnya ini bukan cabang olahraga, akan tetapi pada saat itu kebetulan tidak ada yang bisa mengantar lagi kecuaili saya dan rekan kerja saya. pada saat itu anak ini memenangkan lomba ini dengan mencetak rekor tak terkalahkan dari babak pertama sampai final, benar-benar cerdas kau nak kataku, lucunya dia bilang ke saya, "pak, katanya bapak saya dimasukan tim inti futsal???kok dari saat ini belum dipanggil untuk masuk dan latihan bersama??bapak bohongin aku ya??", ketika dia bilang seperti itu saya pun bingung mau jawab apa, soalnya saya pernah menolak dia gabung di tim, dikarenakan dia masih belum memenuhi kriteria, teru saya jawab dengan hati-hati agar dia tidak kecil hati, "nak, setiap ank di sekolah,dan bukan hanya disekolah kita saja itu mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, seperti halnya teman kamu yang masuk tim futsal, mereka memang jago banget kalau disuruh menggiring bola, tapi coba disuruh tanding main rumah perkalian dengan kamu, dia gak ada apa-apanya nak, lha begitu juga sebaliknya," seketika ank itu terdiam sejenak, dan lalu berlari sambil mencium jari jempol dan telunjuknya seakan menirukan gaya irfan bachdim yang juga pernah di praktekan temannya ketika mencetak gol saat bertanding futsal, dalam hatiku hanya bisa bilang itulah bakatmu nak, lanjutkan . . .