Misalkan gaji anda hanya Rp.1 juta, sedangkan kebutuhan mencapai Rp.3 juta, bagaimana cara menutupnya dengan sedekah? Taruhlah setelah mendapat pencerahan, anda berniat sedekah sesuai anjuran agama, sekitar 2,5% dari penghasilan. Berarti sedekah anda 2,5% x Rp.1 juta = Rp.25.000,-. Secara fisik, uang anda berkurang (Rp.1 juta – Rp.25.000,-) menjadi Rp.975.000,-, namun secara metafisik uang anda sebenarnya Rp.975.000,-+Rp.250.000,- (Allah menjanjikan setiap sedekah minimal dikalikan 10) = Rp.1,25 juta. Jauh dibawah kebutuhan, ’kan? Bagaimana jika sedekah dinaikkan menjadi 10%? Hitung sendiri detailnya, tetapi paling-paling anda hanya mendapat Rp.1,9 juta. Tetap jauh panggang dari api. Nah, agar sedekah itu mentok, titk tolaknya bukan dari pendapatan, tetapi kebutuhan. Jadi, jika anda bersedekah 10% (10%x 3juta= Rp.300.000,-), “balasannya” kira-kira Rp.700.000,- (sisa gaji) + Rp.3 juta (sedekah dikalikan 10) = Rp.3,7 juta. Sudah melewati target? Pasti!
(Ustad Yusuf Mansyur; INTISARI, Oktober 2006)
.
Kesimpulan :
Agama Islam memberlakukan 3 jenis zakat sebagai manifestasi dari anjuran tersebut :
1. Zakat harta, setahun sekali sebesar 2,5 % dari jumlah harta.
2. Zakat penghasilan, perkebunan, perniagaan dan lain-lain sebesar 2,5 % dari penghasilan perbulan.
3. Zakat fitrah, 2,5 kg beras perjiwa setiap tahun.
BAHAGIA :
- Kalau kau ingin bahagia 1 (satu ) jam maka tidur sianglah.
- Kalau ingin bahagia 1 ( satu ) hari maka pergilah memancing.
- Kalau kau ingin bahagia 1 (satu) bulan maka kawinlah.
- Kalau kau ingin bahagia 1 ( satu ) tahun maka warisi harta orang tua.
- Kalau kau ingin bahagia selama-lamanya maka bantulah orang lain.
HIDUPLAH DENGAN :
1. BER-IBADAT sebagaimana Nabi/Rasul beribadat.
2. BER-PRINSIP dalam hidup sebagai PENGABDI.
3. BER-ABDI dalam mental sebagai PEJUANG.
4. BER-JUANG dalam kegigihan dan ketabahan sebagai PRAJURIT.
5. BERKARYA dalam Pembangunan sebagai PEMILIK.